Sekretaris Eksekutif Lembaga Pengembangan Masyarakat Amunme dan
Kamoro (LPMAK), Emanuel Kemong menandaskan LPMAK merupakan lembaga
pengembangan masyarakat yang didirikan oleh para pemangku kepentingan
di Kabupaten Mimika. Hal itu diutarakan Emanuel mengawali sambutannya
pada acara peringatan HUT LPMAK ke-17 di Ruang Cenderawasih Hotel Serayu
Timika, Selasa (16/4).
Dia menyebut program-program LPMAK itu ibarat kumpulan air danau atau air laut yang terbentuk dari berbagai aliran sungai-sungai kecil yang mengarah di satu titik.
Demikian juga dengan program LPMAK, ibarat tumpukan pasir yang terbentuk dari butiran-butiran kecil untuk membentuk tumpukan sumber pendapatan ekonomi, pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat lokal. Pada peringatan HUT LPMAK ke-17 itu, Emanuel secara umum menyampaikan pencapaian program kerja LPMAK di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta beragam program pendukung lainnya yang didanai oleh PT Freeport Indonesia melaui Dana Kemitraan. Untuk mewujudkan visi dan misi di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, sebagaimana dikatakan Kemong, berbagai upaya telah dilakukan.
“Diantaranya kekosongan jabatan Badan Pengurus dan Badan Musyawarah LPMAK selama beberapa waktu belakangan telah telah terisi sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” kata Emanuel.
Tak saja itu, kemampuan para staf ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan yang disesuikan dengan posisi karyawan, mengisi kekosongan karyawan melalui mekanisme seleksi yang ditetapkan oleh lembaga.
Hal lain adalah berdasarkan hasil penilaian, karyawan berprestasi dipromosikan. Lembaga juga memperhatikan kesejahteraan karyawan sesuai peraturan kepegawaian LPMAK. Masih menurut Emanuel, hingga kini PT Freeport Indonesia merupakan satu-satunya donatur tunggal bagi program LPMAK yang dialokasikan dari 1% (satu persen) pendapatan kotor PTFI. LPMAK juga setiap tahun mengalokasikan dana abadi untuk keberlangsungan program pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan serta program khusus lainnya. Tiap tahun menyisikan dana ke rekening abadi termasuk pendapatan lainnya untuk keberlangsungan lembaga ketika terjadi kekurangan pendapatan atau ketika ada progam bantuan mendesak.
Mengenai pengelolaan dana kemitraan oleh LPMAK, setiap tahunnya selalu diaudit oleh lembaga auditor independen. Hasilnya selalu memuaskan, sehingga PTFI masih mempercayakan untuk meneruskan dana kemitraan kepada masyarakat melalui LPMAK. Di bidang pendidikan, jumlah peserta penerima beasiswa mencapai 138 orang.
Kualitas dan kuantitas terus ditingkatkan melalui lembaga mitra, serta kerjasama ke sejumlah perguruan tinggi terus dilakukan. LPMAK mendukung program pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui dukungan pembangunan gedung SD di sejumlah lokasi.
LPMAK melalui program pendidikan juga membangun asrama Penjunan termasuk sekolahnya, asrama dan sekolah Solus Populi di Timika untuk anak-anak Amungme dan Kamoro.
Untuk peningkatan kualitas belajar, sebagaimana dijelaskan Kemong, LPMAK sedang membangun Multipurpose Community Center (MPCC) untuk menampung anak-anak SD yang belajar sains, matematika, komputer dan bahasa Inggris serta guru-guru yang ingin mendalaminya.
Di bidang Kesehatan, LPMAK terus memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di beberapa kampung. Peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui program kesehatan ibu dan anak (KIA), program air bersih, sanitasi dan jamban, penyuluhan dan pencegahan penyakit malaria dan HIV/AIDS, pencegahan tuberculosis (TB). Program imunisasi dan makanan tambahan terus dilakukan.
“Tahun ini juga LPMAK menyediakan klinik terapung, yang dilengkapi dengan fasilitas pengobatan. Ruang opname, ruang pasien dan perlengkapan lainnya. Klinik ini beroperasi di wilayah pantai dari Otakwa sampai Potowaiburu,” jelas Kemong.
Untuk pelayanan kesehatan, LPMAK melalui Biro Kesehatan terus meningkatkan pelayanan pada klinik dan rumah sakit serta penambahan ruangan dan fasilitas Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) juga fasilitas Rumah Sakit Waa-Banti (RSWB).
“Juga sedang membangun klinik memadai di Akimuga, menambah fasilitas kesehatan di Kaokanao sebagai embrio lahirnya Kabupaten Mimika serta melakukan perbaikan terhadap fasilitas dua klinik di Tsinga dan Arwanop, Distrik Tembagapura,” jelas Kemong.
Di Bidang Ekonomi, LPMAK melakukan training bagi kelompok-kelompok binaan bekerjasama dengan jasa perbankan di Timika. Selain itu memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha muda lokal yang berpotensi di bidang wirausaha melalui kerjasama perbankan.
LPMAK membina masyarakat melalui program unggulan yang akan memberi manfaat kepada masyarakat sendiri, misalnya proyek sapi di Akimuga, proyek sagu di Keakwa dan Timika Pantai, termasuk rencana membangun grosir di Timika untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, ada juga program-program lain untuk meningkatan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat lokal melalui LPMAK. Di bidang program khusus, LPMAK memberikan dukungan kepada dua lembaga adat dan denominsi gereja serta program-prgoram lain sesuai arahan dari Badan Pengurus dan Musyawarah.
“Semua program LPMAK bersifat transparan dan dipublikasi melalui media internal maupun eksternal LPMAK. Media cetak maupun elektronik Papua maupun nasional, serta dipresetansikan kepada pihak-pihak terkait secara langsung maupun tak langsung,” tegas Kemong.
Semua program ini berjalan lancar karena adanya dukungan dari berbagai biro di lingkungan LPMAK. Sebut saja Biro Rumah Tangga, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Hubungan Masyarakat.
“Lebih penting lagi adanya rencana strategis yang menjadi acuan sehingga kita tahu kemana arah dari lembaga ini bersama seluruh program yang dijalankan,” kata Emanuel. Kendati semua program telah berjalan lancar namun Kemong mengakui masih ada kendala serta sejumlah program lain juga yang belum terealisasi
“Maka kesempatan ini saya berharap agar kita berjuang terus sebagai karyawan karyawati, sebagai badan pengurus maupun badan musyawarah LPMAK untuk mencapai cita-cita LPMAK,” pesan Emanuel Kemong mengkutip penjabaran visi dan misi lembaga.
Visi dan misi LPMAK tak sekadar dikumandangkan, tapi bercita-cita agar masyarakat menjadi pendorong pembangunan di Kabupaten Mimika maupun Provinsi Papua umumnya.
Pada kesempatan itu juga, Emanuel menyampaikan terima kasih kepada para mitra LPMAK, terutama kepada PT Freeport yang selama ini berkontribusi penuh terhadap program pengembangan masyarakat lokal. (thobias maturbongs/willem bobi)
Dia menyebut program-program LPMAK itu ibarat kumpulan air danau atau air laut yang terbentuk dari berbagai aliran sungai-sungai kecil yang mengarah di satu titik.
Demikian juga dengan program LPMAK, ibarat tumpukan pasir yang terbentuk dari butiran-butiran kecil untuk membentuk tumpukan sumber pendapatan ekonomi, pelayanan kesehatan dan pendidikan kepada masyarakat lokal. Pada peringatan HUT LPMAK ke-17 itu, Emanuel secara umum menyampaikan pencapaian program kerja LPMAK di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta beragam program pendukung lainnya yang didanai oleh PT Freeport Indonesia melaui Dana Kemitraan. Untuk mewujudkan visi dan misi di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi, sebagaimana dikatakan Kemong, berbagai upaya telah dilakukan.
“Diantaranya kekosongan jabatan Badan Pengurus dan Badan Musyawarah LPMAK selama beberapa waktu belakangan telah telah terisi sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” kata Emanuel.
Tak saja itu, kemampuan para staf ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan yang disesuikan dengan posisi karyawan, mengisi kekosongan karyawan melalui mekanisme seleksi yang ditetapkan oleh lembaga.
Hal lain adalah berdasarkan hasil penilaian, karyawan berprestasi dipromosikan. Lembaga juga memperhatikan kesejahteraan karyawan sesuai peraturan kepegawaian LPMAK. Masih menurut Emanuel, hingga kini PT Freeport Indonesia merupakan satu-satunya donatur tunggal bagi program LPMAK yang dialokasikan dari 1% (satu persen) pendapatan kotor PTFI. LPMAK juga setiap tahun mengalokasikan dana abadi untuk keberlangsungan program pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan serta program khusus lainnya. Tiap tahun menyisikan dana ke rekening abadi termasuk pendapatan lainnya untuk keberlangsungan lembaga ketika terjadi kekurangan pendapatan atau ketika ada progam bantuan mendesak.
Mengenai pengelolaan dana kemitraan oleh LPMAK, setiap tahunnya selalu diaudit oleh lembaga auditor independen. Hasilnya selalu memuaskan, sehingga PTFI masih mempercayakan untuk meneruskan dana kemitraan kepada masyarakat melalui LPMAK. Di bidang pendidikan, jumlah peserta penerima beasiswa mencapai 138 orang.
Kualitas dan kuantitas terus ditingkatkan melalui lembaga mitra, serta kerjasama ke sejumlah perguruan tinggi terus dilakukan. LPMAK mendukung program pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui dukungan pembangunan gedung SD di sejumlah lokasi.
LPMAK melalui program pendidikan juga membangun asrama Penjunan termasuk sekolahnya, asrama dan sekolah Solus Populi di Timika untuk anak-anak Amungme dan Kamoro.
Untuk peningkatan kualitas belajar, sebagaimana dijelaskan Kemong, LPMAK sedang membangun Multipurpose Community Center (MPCC) untuk menampung anak-anak SD yang belajar sains, matematika, komputer dan bahasa Inggris serta guru-guru yang ingin mendalaminya.
Di bidang Kesehatan, LPMAK terus memberikan pelayanan kesehatan masyarakat di beberapa kampung. Peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan melalui program kesehatan ibu dan anak (KIA), program air bersih, sanitasi dan jamban, penyuluhan dan pencegahan penyakit malaria dan HIV/AIDS, pencegahan tuberculosis (TB). Program imunisasi dan makanan tambahan terus dilakukan.
“Tahun ini juga LPMAK menyediakan klinik terapung, yang dilengkapi dengan fasilitas pengobatan. Ruang opname, ruang pasien dan perlengkapan lainnya. Klinik ini beroperasi di wilayah pantai dari Otakwa sampai Potowaiburu,” jelas Kemong.
Untuk pelayanan kesehatan, LPMAK melalui Biro Kesehatan terus meningkatkan pelayanan pada klinik dan rumah sakit serta penambahan ruangan dan fasilitas Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) juga fasilitas Rumah Sakit Waa-Banti (RSWB).
“Juga sedang membangun klinik memadai di Akimuga, menambah fasilitas kesehatan di Kaokanao sebagai embrio lahirnya Kabupaten Mimika serta melakukan perbaikan terhadap fasilitas dua klinik di Tsinga dan Arwanop, Distrik Tembagapura,” jelas Kemong.
Di Bidang Ekonomi, LPMAK melakukan training bagi kelompok-kelompok binaan bekerjasama dengan jasa perbankan di Timika. Selain itu memberikan kesempatan kepada pengusaha-pengusaha muda lokal yang berpotensi di bidang wirausaha melalui kerjasama perbankan.
LPMAK membina masyarakat melalui program unggulan yang akan memberi manfaat kepada masyarakat sendiri, misalnya proyek sapi di Akimuga, proyek sagu di Keakwa dan Timika Pantai, termasuk rencana membangun grosir di Timika untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain itu, ada juga program-program lain untuk meningkatan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat lokal melalui LPMAK. Di bidang program khusus, LPMAK memberikan dukungan kepada dua lembaga adat dan denominsi gereja serta program-prgoram lain sesuai arahan dari Badan Pengurus dan Musyawarah.
“Semua program LPMAK bersifat transparan dan dipublikasi melalui media internal maupun eksternal LPMAK. Media cetak maupun elektronik Papua maupun nasional, serta dipresetansikan kepada pihak-pihak terkait secara langsung maupun tak langsung,” tegas Kemong.
Semua program ini berjalan lancar karena adanya dukungan dari berbagai biro di lingkungan LPMAK. Sebut saja Biro Rumah Tangga, Sumber Daya Manusia, Keuangan dan Hubungan Masyarakat.
“Lebih penting lagi adanya rencana strategis yang menjadi acuan sehingga kita tahu kemana arah dari lembaga ini bersama seluruh program yang dijalankan,” kata Emanuel. Kendati semua program telah berjalan lancar namun Kemong mengakui masih ada kendala serta sejumlah program lain juga yang belum terealisasi
“Maka kesempatan ini saya berharap agar kita berjuang terus sebagai karyawan karyawati, sebagai badan pengurus maupun badan musyawarah LPMAK untuk mencapai cita-cita LPMAK,” pesan Emanuel Kemong mengkutip penjabaran visi dan misi lembaga.
Visi dan misi LPMAK tak sekadar dikumandangkan, tapi bercita-cita agar masyarakat menjadi pendorong pembangunan di Kabupaten Mimika maupun Provinsi Papua umumnya.
Pada kesempatan itu juga, Emanuel menyampaikan terima kasih kepada para mitra LPMAK, terutama kepada PT Freeport yang selama ini berkontribusi penuh terhadap program pengembangan masyarakat lokal. (thobias maturbongs/willem bobi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar Sesuai artikel yang anda sudah baca ....Admin Terimakasih atas anda bersedia membaca artikel IP_MAMI SULUT di Kota Studi Manado.