Timika, Papua 4/7 – Ratusan dari ribuan karyawan
Freeport yang berjalan kaki dari Tembagapura menuju Timika mengalami
kesakitan karena tidak sanggup lagi berjalan. Sebagian dari mereka
bahkan pingsan dan harus digotong akibat keletihan.
Ribuan karyawan Freeport yang nekat berjalan kaki ini merupakan
dampak dari aksi mogok kerja karena tidak adanya titik temu antara
Serikat Pekerja dan Manajemen Freeport untuk melakukan perundingan
Perjanjian Kerja Bersama atau PKB.
Sebelumnya, mereka telah meminta bus untuk membawa mereka ke Timika, namun ditolak olah manajemen Freeport.
Mereka terpaksa berjalan kaki dari Tembagapura Mile 68 sekitar Pukul
08.00 WIT, namun setelah melihat ratusan karyawan mengalami kesakitan
satuan pengamanan Freeport langsung menjemput di Mile 50.
Salah satu karyawan Novi Hehanusa menuturkan, selama dalam perjalanan
pihak manajemen tidak memberikan air minum ataupun makanan. “selama
dalam perjalanan tidak ada makan maupun minum, itu yang menyebabkan
banyak karyawan kesakitan” ujarnya.
Ia menuturkan, karyawan selama berjalan kaki untungnya dibantu oleh
satuan pengamanan perusahaan dan Satgas Amole (aparat bersenjata yang
menjaga kawasan PTFI).
“kami diberi air dan roti serta buah-buahan sama aparat, manajemen sama sekali tidak memperhatikan kami” ungkap Novi.
Aksi jalan kaki ribuan karayawan Freeport merupakan rangkaian dari
aksi mogok kerja akibat tidak adanya titik temu antara serikat pekerja
dan manajemen Freeport untuk melakukan perundingan Perjanjian Kerja
Bersama atau PKB.
Mereka hendak bergabung dengan ribuan karyawan lainnya yang berada di
pintu masuk Kuala Kencana. sementara jarak antara Timika – Tembagapura
sekitar 60 Kilo Meter. (Spe)